Meski berganti nama, Krafton masih memiliki masalah dengan perilisan PUBG Mobile di India

Beberapa bulan lalu, pemerintah India memutuskan untuk memblokir PUBG Mobile. Keputusan lockdown tidak terlepas dari perseteruan antara India dan China. Untuk menghindari aturan pemerintah India, Krafton memutuskan untuk mengubah nama PUBG Mobile.

Sayangnya, perubahan nama tersebut tidak membuat India menyetujui perilisan game tersebut. Mengapa? Yuk simak artikel berikut ini sampai habis.

Krafton sedang berjuang untuk merilis PUBG Mobile

Meski saat ini masih dalam tahap pra-registrasi, perilisan PUBG Mobile di India justru menuai kritik dari para politisi. Menurutnya, penggantian nama PUBGM masih belum mendapat persetujuan dari pemerintah dan politisi India. Seorang anggota pemerintah India, Ninong Ering, juga mengomentari permainan tersebut.

Melalui akun Twitternya, Ninong menyampaikan surat permintaan agar Battleground Mobile India dihapus. Menurut Ninong, game ini bisa menjadi ancaman bagi keamanan India mengingat banyaknya pemain. Sejauh ini, belum ada konfirmasi langsung dari Krafton terkait PUBG Mobile India.

   Permintaan ke PMO India untuk tidak mengizinkan China #BattlegroundsIndia. Ini menimbulkan ancaman bagi keamanan India dan juga privasi masyarakat setempat.

Krafton mewarisi konten dari Battlegrounds India

Menyusul penangguhan PUBG Mobile, PUBG Corp akan menggantikan Tencent sebagai penerbit PUBGM untuk negara tersebut. Sebelumnya, pemerintah India telah melarang distribusi PUBGM di negara tersebut karena masalah data. Menurutnya, keamanan data orang menjadi alasan pelarangan PUBG Mobile.

Selain itu, PUBG Corp dan Krafton, sebagai anak perusahaan BlueHole, memiliki status resmi sebagai penerbit PUBG Mobile. Akibatnya, pemerintah India mengizinkan permainan beroperasi dengan beberapa uang kertas, seperti yang telah Anda lihat.

FYI: Ini adalah kesekian kalinya PUBG Mobile mengikuti keinginan pemerintah suatu negara. Pasalnya, pemerintah Tiongkok pernah melarang peredaran PUBG Mobile. Karena itu, pengembang memutuskan untuk mengganti namanya menjadi Game for Peace.

Sumber :